Cewek Tomboy
Pernah denger kata tomboy? Ya, tomboy adalah karakteristik perempuan yang menyerupai laki-laki. Dari mulai penampilan : berambut pendek, berpakaian macho lipat lengan kanan- kiri, bercelana model cowok dari tiga perepempat sampe cuma seperempat; baik jenis jeans ataupun kolornya, bertopi tompy ( tomboy ala sporty) yang makenya aja terbalik, dan sebagainya. Lalu dari gayanya : gaya bicara yang umumnya sok tegas padahal keras dan terkesan sering kasar, gaya berjalan yang dibuat-buat seolah lelaki beneran, gaya bersikap tidak peduli etika dan estetika, dal lain- lain. Kemudian dari aktifitas dan hobinya : nongkrong malem- malem, kluyuran sana-sini gak peduli sampe Amerika ( wah, klo keluar negeri gak Cuma tomboy aja ya yang mau...? Hehe...), trek-trekan di jalan raya, hobi berantem sampe jadi aktifis tawuran (padahal cuma gara-gara cekcok mulut doang.. tomboy kepleset tu yang kayak gitu. Bukan cowok itu.. tapi cewek tulen yang dominan emosi daripada rasionya; 1 : 9 booo..), udah gitu hobi dalam olahraganya juga suka yang milik cowok kayak sepakbola, balap motor,dll (tapi kalau soal olahraga sih bisa di maklumi pren.. yang penting sehat. Eits, tapi kalau olahraga renang di habitat cowok jangan.. bisa kecolongan deh). Yap, begitulah potret cewek tomboy yang meskipun gak komplit seperti itu, tetep nyabet beberapa cirinya (nyrempet- nyrempet gitu..).
Suatu contoh yang bisa di bayangkan (bagi yang kurang jelas karena mungkin gak pernah atau bingung lihat aslinya) yaitu sosok Rohaye yang diperankan Sukma Ayu anak dari Ibu Hj.Nani Wijaya dalam film Kecil- kecil Jadi Manten. Dia berpenampilan ala cowok, dari mulai rambut yang dipermak seperti Ronaldo; pesepak bola asal Brazil, sampai jenis pakaiannya yang identik untuk kaum adam. Gayanya yang cowok asli, panjat pohon sana- sini sampai teriak-teriak kayak tarzan. Udah gitu sering bikin onar warga kampungnya terutama babenya, juga hobi wajib main bolanya meski cewek sendiri diantara para pemain yang cowok semua. Gimana? Udah bisa membayangkan kan?
Ehem, kenapa seperti itu ya? Kata cewek tomboy, ada yang bilang “udah kodrat jadi tomboy”, ada juga yang bilang “ jadi cewek tomboy itu keren, gaul, bisa pergi sana- sini, juga gak bakal di remehin sama cowok tulen”. Apa iya...? beda lagi jawaban dari cewek feminim. Katanya “ cewek tomboy itu cuma cewek-cewek yang krisis perhatian, makanya trus cari- cari perhatian dengan berpenampilan sok laki-laki, yang konon katanya juga para cewek bangga dapat julukan tomboy.” Apa bener? Lalu menurutmu? Kenapa cewek bisa jadi tomboy ? Yuk, usut dulu beberapa alasan cewek bisa jadi tomboy.
Cewek jantan (tomboy) bukan faktor genetik ( keturunan) coz dari jaman mbah Adam, jenis gen gonad manusia cuma ada dua jenis kalau nggak cewek (betina) ya cowok (jantan). Gak ada rumusnya X(XY)2 “cewek jantan” atau X(YX)2 “cowok betina”. Apa gak serem tu? Selain itu cewek tomboy juga bukan suatu penyakit. Oh ya jelas, tanya dokter luar negeri juga gak ada yang tau... yang ada malah dibilang stress. Wow..
Faktor utama terbentuknya cewek tomboy adalah lingkungan. Yup, gak bisa dipungkiri, lingkungan memang meraih peringkat pertama dalam pembentukan diri manusia sebagai makhluk sosial. Gimana gak? Kita hidup di lingkungan dan untuk bertahan hidup harus beradaptasi dengan lingkungan. Betul? Baik, kembali pada cewek. Cewek adalah makhluk yang paling mudah terpengaruh karena punya sifat sensitifitas yang tinggi. Teori alam menyatakan (ilmu psikologi), seperti yang di sebutkan sebelumnya, perbandingan akal dengan perasaan perempuan yaitu sembilan banding satu. Asal perasaan perempuan merasa nyaman meniru gaya lelaki, apalagi yang habitatnya dominan berjenis adam (wanita di sarang penyamun), tanpa pikir panjang, menjadi tomboy adalah pilihan utama.
Selanjutnya masih berkisar pada lingkungan tetapi lebih mendalam yaitu faktor keluarga (kalau lingkungan masyarakat faktor utama, keluarga adalah faktor pertama). Ya, karena mungkin waktu hamil sang orang tua mengidamkan anak lelaki tapi ternyata yang lahir adalah perempuan, walhasil jadi kelaki-lakian deh. Tapi soal ini bisa berubah karena perlakuan orang tua dalam mendidik putrinya. Tentang perlakuan orang tua, ada yang yang memang mendidik anaknya sesuai kodrat sang anak, tapi ada juga yang meleset dari kodrat sang anak (apa iya?), bahkan ada juga yang gak peduli pada keadaan anaknya dan gak memberikan arahan pada putra-putrinya. Untuk pernyataan kalimat terakhir biasanya dialami oleh keluarga yang Broken Home (gimana bisa memberikan arahan ya? Orang tuanya sendiri aja susah mengarahkan diri sendiri, yang ada malah di sindir anaknya sendiri deh (malunya). Kemudian ada juga anak perempuan yang tumbuh di keluarga besar yang dari kesemuanya dia cantik sendiri karena anggota keluarganya cowok semua (hehe...), sehingga jadilah ia juga berkiprah maskulin (tomboy). Selain dari itu, ada juga keluarga yang membedakan derajat antara jenis lelaki dengan perempuan, yang lebih mengunggulkan lelaki di banding perempuan (patrilisme). Yang artinya memuji satu kaum (leleki) dengan mengkerdilkan peran kaum lainnya(wanita). Sehingga,jadilah yang terlahir sebagai perempuan gak pede ( percaya diri) dengan kodratnya dan memilih bersikap seperti lelaki.
Sobat remaja, ibarat banyak jalan menuju Roma, maka munculnya cewek tomboy bisa juga karena tren. Banyak banget tuh para cowok suka sama style cewek tomboy. Dengan alasan kalau cewek tomboy lebih enak diajak gaul daripada yang cewek beneran, atau orangnya nggak terlalu rewel dan nggak manja. Bisa menghidupkan segala suasana pergaulan. Sehingga cewek yang awalnya nggak tomboy, tapi karena tuntutan jaman dan tren akhirnya mulai coba-coba untuk bergaya tomboy. Mulai deh pake celana jins dan kaos oblong, topi dipakai terbalik kayak abang becak. Udah gitu, maennya sama cowok mulu. Sampe-sampe tertawa, berbicara, dan bergaya pun ala cowok agar sebutan cewek tomboy melekat pada dirinya. Duileee…
Kemudian, alasan yang terakhir cewek menjadi tomboy adalah karena memang niatan, hasrat, nafsu (wuih ngeri...), dan keinginan cewek itu sendiri. Hal ini mungkin terjadi karena ada kelainan saraf mereka, yaitu tomboy karena jiwanya sempurna ingin jadi lelaki akibat pekanya pada perempuan,cenderung mengarah pada perilaku penyimpangan seks (Nauudzu billah min dzaliik...). Atau, hal ini terjadi karena ada anggapan bagi sebagian perempuan bahwa menjadi lelaki itu lebih bergengsi dan mengasikkan. Tapi apa mungkin cewek tomboy sama mengasikkannya dengan yang lelaki tulen? Kembali pada sifat diri masing-masing. Untuk soal gengsi, yang pasti perlu diyakini, islam menjunjung tinggi derajat wanita,yang pada lirik lagu islam yang berjudul “ibu”
“ibu, kaulah wanita yang mulia..
derajatmu tiga tingkat dibanding ayah..
kau mengandung, melahirkan, menyusui, mengasuh dan merawat putra putrimu ibu..
Lautan kasih sayang pada setiap insan..
Kutuknya kenyataan, jangan coba durhaka..
Surganya Tuhan mu dibawah kakinya..
Ridhonya ibumu, ridho Tuhan jua..
Wahai jangan jadi anak durhaka..”
Subhanallah... bisa bayangkan gimana tingginya kedudukan wanita bukan? .
So, gak perlu lagi ada anggapan lelaki itu lebih bergengsi dari wanita. Laki- perempuan sama berharganya, gak mungkin kan laki-laki hidup tanpa perempuan dan perempuan tanpa laki-laki. So, kalau kita menyalahi kodrat, apa jadinya dunia...?
Jadi Cewek Beneran
Sobat, untuk merubah status tomboy jadi cewek feminim memang gak mudah, apalagi merubah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari… (duh,susahnya..), tapi bukan berarti gak mungkin bisa diubah lho.. Semua bisa berubah asal ada niat. Benar atau betul? Tetapi… Kenapa pake rewel sih soal status? Toh, yang terpenting cewek itu bisa menempatkan dirinya. Seperti bintang sinetron Velove di sinetron Olivia, kalau perlu jadi cowok bisa, jadi cewek juga feminim. Wah, itu baru perempuan..
Begini sobat cewek, sekadar mengingatkan bahwa meskipun tomboy, kamu tuh perempuan dan bukan lelaki. Meski kepengen bergaya ala cowok, toh perabotan alami diri kamu tetep cewek. Mau operasi ganti kelamin? Apa iya sebegitu sebalnya kamu jadi cewek sampe berpikir ke sana? Toh sekali waktu meski jarang dalam hidupmu kamu tetap mengakui bahwa kamu tuh emang cewek. Ayo ngaku! Hehehe
Seperti yang telah di sebutkan di atas tadi, jenis kelamin cuma ada dua, kalau gak cewek yah cowok. Nggak ada jenis ketiga, cowok yang bercitra cewek atau cewek yang bergaya cowok alias tomboy. Makanya bagi yang merasa tomboy, cepetan insaf! Karena Islam sendiri melarang cewek yang bertingkah-laku dan berpakaian seperti cowok. (surat an-nisa ayat ….). tapi bukan berarti trus cewek harus berpakaian feminim ala barat lho….( serba seksi). Itu malah gawat…. Bisa mengundang para “lelaki buaya darat”, yang mereka malah bilang “wanita,racun dunia” yang ternyata justru setelah mereka menikmati kebersamaan dengan cewek. Waduh, bahaya itu kalau malah terjadi perdebatan berlanjut cuma gara-gara berawal dari salah berpakaian. Ehm… dosanya jadi berlipat-lipat dech. Hmmmm
Oya, jadi cewek berani emang boleh dan harus lagi. Misal, ketika kamu diajak dugem atau ke hal-hal yang nggak bener, kamu kudu berani bilang ‘TIDAK’. Nggak pada tempatnya lagi kalo kamu diajak nggak bener tapi takut nolak. Justru dari yang penakut itulahlah cewek di bilang lemah, makanya banyak yang beranggapan lebih baik tomboy karena cenderung pemberani . Tapi inget, jadi cewek berani nggak harus tomboy dalam kelakuan. Masak iya sih, kamu mau bawa golok untuk nunjukkin kalau kamu itu tomboy, pemberani, nggak lemah dan nggak mau diajak maksiat. Nggak kan?
Sobat, jadi cewek tomboy itu ada konsekuensinya sendiri lho. Ada yang Cuma gayanya aja tomboy, tapi pas merasa sakit hati diputus pacar, akhirnya banjir air mata juga. Apa nggak malu non? Jadi feminim aja sekalian kalau dalam hal pacaran tragedy nangis-nangisnya sama. Kan byar nggak malu-maluin status gitu…! Then, ada juga yang penampilannya sok cowok tapi pas nglihat asli cowok ganteng, matanya jadi pingki-pingki kedap-kedip (bukan karena kelilipan debu lho!). itusih namaya genit. Masa tomboy-tomboy genit. ABCD ( Aduh Bo Capek Dech…..). Masih banyak lagi konsekuensi berstatus tomboy lainnya. So, daripada repot-repot bergaya tomboy yang malah terpaksa menekan jiwa keceweannya byar nggak sampai tampak, mending jadi cewek feminim aja dech (Eits, cewek feminim yang bukan berarti manja seperti yang seringkali diremehkan lho…). Yang pasti jadi cewek simple.
Temen-temen, nggak Cuma cewek tomboy aja yang bisa keras dan kuat. Cewek macam apapun termasuk feminim juga bisa jadi keras + kuat lho. Yang dimaksud, keras + kuat kemauan dan tekad itu bagus, bahkan harus lagi. Apa yang menjadi cita-cita kita, kita harus berusaha meraihnya. Apa yang menjadi prinsip kita, itu harus dipegang dengan kuat. Tapi jangan salah, entar prinsip nggak berdasar kita ikuti. Misal, cewek berprinsip teguh pendirian nggak bakal ikut-ikutan mode pake jilbab. Kita pingin jadi diri sendiri dengan pake jins belel dan kaos oblong tiap hari. Itu bukan teguh prinsip atuh, tapi nekatz. Udah jelas dalam Islam kan jilbab dan kerudung itu wajib, masak iya sih kita masih ngotot nggak mau pake? Malah pake yang serba mini kekurangan bahan mentang-mentang mau ubah status jadi cewek. Kebangetan banget kalo gitu mah. Bukan cewek beneran deh namanya.
Nah, kalau memang mau jadi cewek beneran, jadilah cewek yang tangguh dan tegar, buktikan! Jangan cuma tampilan aja tomboy tapi menghadapi cobaan hidup gak taunya langsung melempem. Dan yang utama, tomboy bukan dalam hal penampilan dan tingkah laku. Karena sungguh Allah akan melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki. Emang nggak takut kena laknat Allah? Hiiiy….
Tapi dalam hal menyerupai laki-laki itu bukan berarti nggak boleh jadi cewek yang bersikap tegas, teguh pendirian, kuat kemauan, dan mandiri. Sebaliknya, cewek memang wajib punya sikap-sikap seperti itu. Nggak jaman lagi jadi cewek wabilkhusus muslimah, dikit-dikit cengeng, mudah putus asa, nggak bisa mandiri dan aleman banget. Wah, jangan sampe deh.
So, tomboy dalam penampilan is no way. Tegas dan teguh pendirian dalam sikap? Kudu lagi. Karena jadi cewek bukan berarti lemah dalam segalanya. Jadi cewek beneran itu yang tangguh.
Cewek Tangguh
Tangguh, adalah kata yang sering dipakai untuk menunjukkan sifat seseorang yang sekeras batu karang. Tetapi mestinya tangguh juga berarti ‘lentur’, sehingga tidak akan pecah berkeping apabila dihantam keras.
Bagaimana dengan cewek tangguh ? Seorang teman berpendapat bahwa cewek tangguh adalah seorang wanita yang tidak pernah menangis, tidak cengeng, tidak gampang mengeluarkan air mata dan tidak melow. Sementara teman yang lain berpendapat beda, katanya wanita tangguh adalah wanita yang tegar dan berani menghadapi segala cobaan dalam hidupnya.
Dari sebuah website, konon katanya wanita tangguh memperlihatkan keberaniannya meskipun ia sedang merasa takut, wanita tangguh memberikan yang terbaik dari dirinya kepada orang lain, wanita tangguh menyadari bahwa kesalahan dalam hidup bisa mendatangkan kebaikan dan manfaat yang membangun, wanita tangguh mengetahui dengan jelas bahwa DIA yang Maha Kuasa akan selalu menopang ketika ia lemah ataupun tersandung, dan wanita tangguh memiliki iman bahwa sepanjang perjalanan hidupnya ia akan tumbuh makin kuat.
Apa benar demikian ? Bisa jadi definisi wanita tangguh menurut tiap orang tidaklah sama. Apakah teman-teman juga punya definisi sendiri untuk wanita tangguh ?
Sobat, cewek tangguh bukan berarti cewek tomboy. Banyak contoh wanita tangguh dalam islam dan mereka bukan wanita yang tomboy ( ya iyalah, coz wanita tangguhnya jaman dahulu kala dan belum ada sebutan tomboy. Hehe..).
1. Kamu tahu Asma binti Abu Bakar? Nah, beliau adalah sahabat wanita terkemuka yang masuk Islam sejak dini. Bukan hanya pandai melantunkan syair dan fasih berbahasa tapi beliau juga ikut dalam perang Yarmuk sehingga dijuluki ‘Dzaatin Nithaqain’atau wanita bersabuk dua.
2. Lalu ada Asma binti Yazid al-Anshoriah. Beliau adalah seorang orator bangsa Arab yang terkemuka, berani dan selalu tampil ke depan. Di perang Yarmuk pun kiprah beliau layak diperhitungkan ketika berhasil membunuh sembilan prajurit Romawi di medanpertempuran.
3. Melengkapi jajaran waniat perkasa lainya, ada Rabayi’ binti Mi’waz, sahabat wanita yang membaiat Rasulullah dan turut serta dalam berbagai pertempuran.
4. Lalu Ummu Haram yang gabung dengan pasukan kaum muslimin dalam penaklukan Ciprus bareng suaminya. Dalam pertempuran ini beliau terjatuh dari kudanya dan menjadi syahidah.
5. Lalu ini neh yang lebih dahsyat lagi, Ummu Imaroh. Prestasi beliau jangan diremehkan. Mulai dari Baiat Aqobah, Perang Uhud, Perdamaian Hudaibiyah, Perang Khaibar dan perang Hunain, semuanya ada partisipasi wanita perkasa ini. Di perang Uhud beliau terluka sebanyak dua belas goresan dan ketika perang Yamamah sebelah tangannya putus. Subhanallah (Xena pasti kalah tuh!)
Selain contoh-contoh jaman kejayaan islam dulu, di jaman reformasi seperti sekarang ini pun banyak contok-contoh wanita tangguh. Misalnya saja, ibu Hj.Megawati Soekarno Putri, betapa hebatnya bukan? Seorang wanita bisa ibu kepala Negara repuplikIndonesia dan memimpin jutaan jiwa bangsa Indonesia ini. Dahsyat bukan?... Lalu, contoh lainpun banyak yang bisa kita dapatkan dari lingkungan kita. Bahkan mungkin sesekali muncul pada diri kita karena wanita di sebut tangguh apabila ia berani dan mampu menghadapi segala ujian dalam hidupnya.
Baiklah, kesimpulannya adalah cewek tangguh itu nggak harus tomboy. Untuk menjadi seorang yang tangguh tidak perlu perempuan meniru dan bertingkah laku kelaki-lakian dan tidak ada alasan juga untuk menghindari ketangguhan perempuan karena sikap lembut feminismenya. Dengan demikian, pada dasarnya tidak ada hambatan lagi bagi perempuan untuk menjadi seorang yang tangguh,tanpa perlu menjadi tomboy.
disadur dari tulisan seorang sahabat , sahabat sejatiku ^^